Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN. ~ Maleakhi 3:3
Seorang wanita yang mengikuti sebuah pemuridan dibuat penasaran tentang “memurnikan perak”. Ia akhirnya mendatangi tukang perak di tempat kerjanya dan melihat cara tukang itu bekerja.
Saat melihat tukang perak itu bekerja, tukang perak menjelaskan bahwa perak yang dimurnikan harus dibakar ditengah-tengah bara api yang paling panas untuk membakar semua ketidak murnian yang ada.
Baca Juga: Menadahkan Tangan yang Murni Dihadapan Tuhan
Wanita itu teringat dengan ayat di Maleakhi dan bertanya, “Apakah Anda harus duduk terus memperhatikan perak yang sedang dibakar untuk dimurnikan?”
“Ya, tentu saja,” jawab tukang perak itu. “Karena jika sedikit saja terlambat dan perak itu terlalu lama di bakar maka perak itu akan hancur.”
Firman Tuhan berkata bahwa Tuhan memurnikan umat-Nya seperti seorang tukang perak. Pemurnian yang kita jalani bukanlah di dapur api, namun di dapur kesengsaraan (Yesaya 48:10). Namun ada satu hal yang perlu kita ingat saat menghadapi pemurnian, yaitu Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Matanya selalu tertuju kepada kita, dan Dia tahu waktu yang tepat untuk membawa kita keluar dari situasi yang seperti “dapur perapian” itu.
Baca Juga: Ketika Tuhan Memurnikan Hatimu, Jalanilah Dengan Rela Dan Sukacita
Untuk itulah Rasul Petrus menasihati kita untuk bergembira melalui masa-masa pemurnian itu.
Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu--yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api--sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. (1 Petrus 1:6-7)
Tapi mari diingat, bahwa pencobaan itu tidak berasal dari Tuhan, tapi “diijinkan” oleh Tuhan (Yakobus 1:13). Bahkan seringkali, kita diuji dan dicobai oleh keinginan kita sendiri.
Tujuan pemurnian: adalah keselamatan jiwa kita dan supaya kita bertumbuh sempurna dalam pengenalan kita akan Kristus (1 Petrus 1:9). Dan setelah kita berhasil mencapai tujuan tersebut, kita akan menerima mahkota kehidupan yang sudah Tuhan sediakan.
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. ~ Yakobus 1:12
Apakah Anda diberkati dengan artikel ini dan rindu agar orang lain ikut diberkati? Mari bersama-sama dengan kami terus menghasilkan konten-konten inspiratif dengan terus mendukung pelayanan kami dengan klik link di bawah.